Jalan Yang Tak Selalu Lurus Eps.2



MAN Lubuk Alung sudah dipenuhi oleh para peserta ujian dan majelis guru dari asal sekolah lain.Hiruk pikuk mulai terasa disekolah ini.Pukul 07.30 WIB.Sang surya sudah menempakkan dirinya dengan tidak malu-malu lagi.30 menit lagi menuju pertempuran.Aku merasa sedikit kaku.Tak terbayang olehku seperti apa soal ujian yang akan kuhadapi.Nasibku pendidikanku sekarang nyaris ditentukan oleh 3 hari ujian ini,walaupun tidak hanya 3 hari itu saja yang menetukan nasibku.Aku kuatkan diriku.Sembari berdoa kepada Allah memohon bantuan kemudahan dlam menjawab soal ujian nanti.
            Teeeet,teeeeet.
            Bel berbunyi menggema hingga ke tiap-tiap sudut sekolah.Para siswa berinisiatif berkumpul di halaman sekolah sebelum masuk ke ruangan ujian.Seperti biasanya kami akan diberi pengarahan oleh panitia pelaksana dan dari kepala sekolah sebelum memulai ujian.
            Ketika aku sedang serius memperhatikan arahan dari kepala sekolah,tiba-tiba ada sesorang yang menpuk pundak pundakku.
            “Ba a,San?banyak tajawek beko mah ndak?”katanya.Oh ternyata si Salman.Seperti biasa mengawali sapaan kepadaku dengan usilannya.
            “Apo nan banyak?”jawabku datar.”Aniang lah,tu pak Ahmad ceramah ha!”
            “Cie,nan banyak tajawek beko t kimia,anak buk mus tu.”
            Aku tak acuhkan gurauannya.Namanya Salman Fajar Ahmad.Dia adalah salah satu sahabatku.Menurutku dia adalah anak yang multi “parangai”.banyak perilaku.Terkadang dia itu anak yang alim sekali,sampai-sampai ketika dia alim,setiap dia berceramah memberikan pengajaran agama,membuat kita yang mendengarnya terkagum-kagum dan menyadari apa kesalahan dari diri kita sendiri.Namun,ketika dia usil,jangan kalian tanya,usilnya itu terkadang membuatmu jengkel.Kau mungkin bisa marah kepadanya.Namun dia adalah salah satu sahabat baikku.Kami sering saling berbagi kebahagiaan dan kesedihan.Terkadang tidak masalah baginya ketika dulu mengantarku jauh-jauh kerumah sakit karena aku dulu pernah mengalami kecelakaan disenggol oleh motor waktu menyeberang jalan raya saat pergi ke sekolah,tepat di depan gerbang sekolahku.Jalan raya di depan sekolahku itu adalah salah satu daerah rawan kecelakaan.Dia anak yang sulit untuk kalian duga.
5 menit lagi menuju ujian nasional.Seluruh peserta ujian telah memasuki ruangan ujian dan duduk di tempat yang telah ditetapkan.Aku sudah siap untuk menghadapi ujian ini.Aku berdoa semoga Allah memberi kemudahan bagiku untuk menjawab soal ujian.Aku lihat keseluruhan kelas,teman-temanku sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.Ada yang masih serius belajar,ada yang sibuk ngobrol,dan ada pula yang sedang termenung,kiranya sedang memikirkan bagaimana nasib pendidikannya setamat dari MAN nantinya.Ruangan ujian seolah-olah tegang,seakan ruangan ini juga ikut merasakan serba-serbi perasaan yang kami rasakan ini.Tiba-tiba masuklah dua orang yang tak kukenal kedalam ruangan ujian dengan membawa soal-soal ujian yang masih disegel didalam amplop.Tepatnya mereka adalah pengawas ujian yang datang dari sekolah lain.Dengan spontan ketua kelas kami yang kebetulan seruang ujian denganku memimpin untuk berdoa sebelum ujian.Setelah selesai berdoa,pengawas ujian langsung membagikan lembar jawaban dan lembar soal.Siap-tidak siap,semuanya harus dikerjakan,karena sudah di depan mata.Tantangan yang sebenarnya dimulai.Aku mulai mengerjakan soal.Larut dalam keseriusan dan sedikit tegang.

Bersambung...
Jalan Yang Tak Selalu Lurus Eps.2 Jalan Yang Tak Selalu Lurus Eps.2 Reviewed by Ilpra on 17.03 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.