Interpretasi Puisi Hujan Bulan Juni : Prosa "Seandainya Hujan Berkata"



Ketika hujan datang,beragam guarauanmu.Kau keluhkan kedatangnnya tanpa menghargainya sedikit pun.Terkadang kau jengkel atas kehadirannya.Dengan kata kasarmu terhadapnya,kau menyakiti perasaannya.
Namun hujan tetap diam dan membisu.Dia tetap mengalir dari langit turun ke bumi.Dia tetap turun dan turun begitu saja tanpa menghiraukan gurauanmu.Dia tetap tabah meski apapun yang kau lontarkan.Kau tidak akan pernah menyadari seberapa besar ketabahan dan kesabaran hatinya ketika ucapan seperti itu kau lontarkan.
Seandainya hujan berkata,”Kalau seperti itu yang kau ucapkan padaku,baiklah,aku tak akan memunculkan diriku lagi ke bumi!”,apa yang kau lakukan?Apa kau masih sanggup untuk hidup?apa kau masih sanggup untuk bertahan?
Sungguh sangat tak pantas dirimu untuk mencela kehadirannya.Sungguh hinanya dirimu jika kau jengkel atas kehadirannya.Dia turun ke bumi tanpa meminta imbalan.Dia turun ke bumi tanpa maksud buruk,Sungguh hinanya dirimu ketika kehadirannya yang membawa kesejukan,kesegaran,dan kenyamanan di bumi ini kau cela begitu saja.
Interpretasi Puisi Hujan Bulan Juni : Prosa "Seandainya Hujan Berkata" Interpretasi Puisi Hujan Bulan Juni : Prosa "Seandainya Hujan Berkata" Reviewed by Ilpra on 06.09 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.